Selasa, 04 September 2012

Keuntungan dan Kerugian Kemajuan Teknologi Terhadap Lingkungan

A. PENGERTIAN
Tidak dapat dipungkiri teknologi tidak akan lepas dari setiap hiruk pikuk aktivitas manusia, mulai dari bangun tidur sampai manusia itu tidur kembali. Pengertian teknologi sendiri berasal dari Bahasa Perancis yang berarti “Semua proses yang dilakukan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan ‘sesuatu’ dapat berupa benda ataupun konsep. Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia. Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan karya seni (Yunani techne) manusia selaku homo technicus. Dari sini muncullah istilah “teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang “techne” manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi saja dari kandungan kata “teknologi”. Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan barang, benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo faber. Teknologi bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di dalam dunia. Teknologi bukan lagi sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu “dayapencipta” yang berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada gilirannya kemudian membentuk dan menciptakan suatu komunitas manusia yang lain.
 B. KEMAJUAN
Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir. Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional seperti bercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah. Ada tiga klasifikasi dasar dari kemajuan teknologi yaitu : • Kemajuan teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris: neutral technological progress) Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama. • Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving technological progress) Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan. • Kemajuan teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving technological progress) Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya. Pengalaman di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa campur tangan langsung secara berlebihan, terutama berupa peraturan pemerintah yang terlampau ketat, dalam pasar teknologi asing justru menghambat arus teknologi asing ke negara-negara berkembang. Di lain pihak suatu kebijaksanaan 'pintu yang lama sekali terbuka' terhadap arus teknologi asing, terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), justru menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada pihak investor asing, karena merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.
 C. KEUNTUNGAN
Teknologi Ramah Lingkungan Kehadiran teknologi ramah lingkungan adalah solusi bagi kehidupan berkesimbungan yang dapat dipertanggung jawabkan. Kebutuhan akan hal ini mutlak , jika tidak maka hal itu akan menjadi beban berat bagi generasi berikutnya yang akan mewarisi sampah plus dan segudang masalah lingkungan yang memengaruhi kehidupan paling dasar. Sumber Energi Alternatif Ramah Lingkungan Secara umum Dibagi Dua, yaitu :
1. Energi terbarukan atau yang dapat diperbaharui
2. Energi yang tidak dapat diperbaharui
Pengolahan energi nasional Indonesia hingga tahun 2005. mencakup pemasaran , produksi , teknologi eksplorasi , penelitian, penggembangan penggunaan batu bara dan gas alam . Pemanfaatan Energi Alternatif harus dipertimbangkan hal-hal berikut ini :
• Energi alternatif harus aman bagi penggunanya
• Energi alternatif harus mempertimbangkan segi finansial atau biaya
• Energi alternatif harus terkontrol dalam pengadministariannya
• Energi alternatif harus memadai dengan kondisi saat ini Pembangkit listrik tenaga angin dan matahari pertama kali diperkenalkan oleh Guiseppe , Seorang doktor dari perusahaan listrik italia pada tahun 1955 .
D. KERUGIAN
 Selain menimbulkan dampak ppsitif terhadap lingkungan, teknologi juga menimbulkan dampak negativeterhadap lingkungan secara khusus dan dunia secara umum. Berikut beberapa dampak negativeteknologi terhadap lingkungan.
1. Terkurasnya sumber daya
Teknologi cenderung berkembang kearah penciptaan kebutuhan baru, maka eksploitasi dayaalam semakin meningkat terutama untuk memenuhi kebutuhan cultural manusia . sebaliknyapemakaian sinar dan tenaga matahari malah makin berkurang. Lahan menjadi semakin misknunsur hara dan banyak masyarakat terpola untuk menjadi pecandu pupuk anorganik bukanorganic sehingga tanah mencadi tercemar. Bertumbuhnya industry migas dan transportasi danaktifitas manusia di darat mengakibatkan kapasitas laut semakin menurun sebab laju tingkatpencemaran semakin besar, kondisi inilah yang menyebabkan biota laut semakin berkurang dandiperparah dengan adanya beberapa Negara yang orientasi pembangunannya cenderungmempolitisasi aspek lingkungan demi kepentingan ekonomi sesaat.
2. Gangguan iklim
Tumbuhnya megapolis dan kawasan industry dapat menimbulkan perubahan iklim di suatudaerah akibatnya cuaca semakin tidak menentu. Suatu saat dikuatirkan ada daerah-daerah yangmenjadi kering sedangkan daerah lain malah dingin dan kebanjiran. Perubahan-perubahan initentu saja akan berpengaruh pada ekosistem global dan ini sekarang sudah menjadi kenyataandan berlangsung secara perlahan sedikit demi sedikit.
3. Destabilisasi dan dekompensasi lingkungan
Akibat-akibat diatas akan mengganggu keseimbangan ekosistem atau lebih tepatnya kebutuhanmanusia dan alam menjadi rusak dan tidak terpenuhi atau tidak terkelola dengan baik. Padatahapan akhir akan terjadi destabilisasi dan dekompensasi pada lingkungan sebagai akibat darihantaman teknologi yang berlangsung terus menerus dan terjadi bahkan dapat diluar kendali.
4. Konsumsi tinggi massal
Konsumsi massal makin membebani lingkungan dan kondisi tidak seimbang terjadi dimana-mana. Jika dinamika social ekonomi tidak bergerak seiring dengan peningkatan konsumsimasyarakat yang hanya menjadi konsumen barang-barang impor dari suatu Negara, makasebetulnya kondisi ini tidak sesuai dengan tahapan kemajuannya.
5. Destruksi dan kepunahan spesies hewan dan tumbuhan
Perkembangan ekosistem dan pengelolaan lingkungan serta pembangunan yang intensif akanmendesak spesies hewan dan tumbuhan yang tidak bermanfaat bagi manusia atau yang tidakdapat bertahan, berkurang sedikit demi sedikit dan punah. Peristiwa akan mengganggukeseimbangan ekosistem global dan kondisi ekologis lebih lanjut.
6. Pencemaran lingkungan
Polusi paling memprihatinkan di masa depan adalah terhadap air dan udara sehingga keduasyarat pokok kehidupan ini, yang biasanya tidak menjadi persoalan, tentu akan menjadi semakingawat. Pencemaran suara bising juga meningkat. Sekarang pencemaran udara menjadi isu globalkarena meliputi seluruh muka bumi. Masalah lingkungan juga berkaitan dengan ekonomi globalsehingga merupakan masalah yang rumit. Karena kerumitan dan sifatnya yang global,penanganan masalah lingkungan membutuhkan solidaritas, kebersamaan dan kerja sama antarbangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar